KOTAK INFAQ

KOTAK INFAQ

Rabu, 29 Januari 2014


ABU BAKAR ASH SHIDIQ (11 -13 H / 632 – 634 M)

       Abu Bakar adalah putra dari Abu Quhafah bin Umar. Abu Bakar termasuk suku Quraisy dari Bani Tamim. Sebelum masuk Islam, nama beliau adalah Abdul Ka’bah. Setelah masul Islam, Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam menggantinya menjadi Abdullah.
       Nama Abu Bakar adalah nama yang diberikan kaum Muslimin kepadanya karena bersegera dalam masuk Islam. Abu berarti bapak, Bakar berarti segera. Abu Bakar diberi gelar Ash Shidiq karena beliau selalu membenarkan semua yang dikatakan oleh Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, terutama dalam peristiwa isra’ mi’raj. Abu Bakar dilahirkan dua tahun sebelum Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam lahir yaitu pada tahun 573 M.
       Abu Bakar adalah seorang pedagang yang ulet. Karena keuletannya beliau menjadi seorang saudagar , selain itu beliau memiliki akhlaq dan budi bahasa yang lemah lembut serta kepandaiannya bergaul dengan setiap orang menambah besar dan berkembang perniagaannya. Selama hidupnya, beliau tidak pernah minum khomer, meskipun pada waktu itu minuman yang memabukkan itu amat disenangi penduduk Makkah.
       Walaupun beliau termasuk jajaran orang-orang yang terpandang, beliau tetap selalu menolong orang-orang lemah diantaranya janda-janda dan anak-anak yatim. Beliau sering memeras susu kambing dan memasak adonan roti sendiri untuk kemudian dihidangkan kepada mereka, terlebih setelah beliau masuk Islam hal ini menjadi lebih sering dilakukan dan terus berlangsung sampai beliau meninggal dunia. Sehingga beliau sangat dihormati sebelum dan sesudah masuk Islam.
       Beberapa keutamaan beliau diantaranya adalah :
1.       Diberi gelar Ash Shidiq.
2.       Tsaniyatsnain (berdua bersama Nabi bersembunyi di gua tsur).
3.       Dipilih Nabi untuk menemaninya ketika hijrah ke Madinah.
4.       Dipilih Nabi untuk menggantikannya menjadi imam sholat ketika Nabi sakit.
       Abu Bakar adalah satu-satunya sahabat yang dipilih Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam untuk menemani beliau hijrah ke Madinah, saat menemani Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam Abu Bakar menjalaninya dengan penuh kesabaran. Ketika bersembunyi dalam gua tsur saat Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam tidur berbantalkan kakinya, tak disangka beliau disengat  hewan yang berbisa, beliau berusaha menahan rasa sakit agar  Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam tidak terbangun, namun sayang air matanya meleleh dan mengenai wajah Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sehingga beliau terbangun, setelah terbangun Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam mendoakan untuk Abu Bakar syurga kemudian meludahi kakinya, seketika itu pula kaki Abu Bakar sembuh.
       Selama tiga hari bersembunyi dalam gua, Abu Bakarlah yang menyediakan dan mengatur persedian makanan lewat perantaraan putrinya Asma’ binti Abi Bakar, beliau pula yang memantau keadaan keamanan sekitar gua lewat putranya Abdullah bin Abi Bakar, kemudian beliau pula yang menyiapkan penenjuk jalan dan unta yang akan ditunggangi menuju kota Madinah.

Senin, 27 Januari 2014

MENGENAL KHULAFAUR ROSYIDIN

       KHULAFAUR RASYIDIN

       Setelah Rosululloh shollallohu alaihi wasallam meninggal, kepemimpinan digantikan oleh para sahabatnya yang mulia. Pergantian kepemimpinan ini dilakukan dengan cara musyawarah dan mufakat untuk menunjuk salah seorang menjadi pemimpin. Sejak saat itulah kaum Muslimin dipimpin oleh Khalifah yang kemudian dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin.
       Khulafaur Rasyidin terdiri dari dua kata, yaitu khulafa' dan ar-rasyidin. Kata khulafa' adalah bentuk jama' dari kata khalifah yang menurut bahasa artinya pengganti. Kata ar-rasyidin adalah bentuk jama' dari kata ar-rasyid yang menurut bahasa artinya benar, lurus, atau pintar, memperoleh hidayah, arif dan bijaksana. 
       Menurut istilah adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengganti pemimpin yang benar, lurus dan memperoleh hidayah, arif lagi bijaksana.
      Adapun yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang secara berturut-turut menggantikan kedudukan dan tugas Rasulullah shollallohu alaihi wasallam ada empat sahabat, mereka adalah :
a. Abu Bakar Ash Shidiq, khalifah pertama (11 - 13 H / 632 - 634 M)
b. Umar bin Khattab, khalifah kedua (13 - 23 H / 634 - 644 M)
c. Utsman bin Affan, khalifah ketiga (23 - 35 H / 644 - 656 M)
d. Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat (35 - 40 H / 656 - 661 M)
       Keempat khalifah tadi adalah sahabat dekat Rasululloh shollallohu alaihi wasallam. Mereka memimpin selama kurang lebih 30 tahun, yaitu dari tahun 11 - 40 H. Masih ada satu khalifah lagi yang keadilannya sangat terkenal, beliau adalah Umar bin Abdul Aziz. Beliau menjadi khalifah beberapa puluh tahun kemudian yaitu pada masa kekhalifahan Bani Umayyah (99 - 101 H), karena keadilannya yang masyhur maka Umar bin Abdul Aziz juga termasuk Khulafaur Rasyidin. sehingga jumlah khulafaur rasyidin adalah lima orang.
       Rasulullah shollallohu alaihi wasallam diutus oleh Alloh ke muka bumi merupakan penutup para nabi dan rasul. Tidak ada nabi atau rasul yang diangkat oleh Alloh sesudah beliau wafat. Alloh berfirman :

ما كان محمد أبا احد من رجالكم ولكن رسول الله وخاتم النبيين وكان الله بكل شيءعليما

Artinya : "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah rasululloh dan penutup nabi-nabi, dan Alloh Maha mengetahui atas segala sesuatu." (Al Ahzab : 40)

       Rasululloh shollallohu alaihi wasallam diutus oleh Alloh sebagi pemimpin umat yang meliputi tugas kenabian dan kenegaraan. Khulafaur Rasyidin bertugas menggantikan Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dalam tugas kenegaraan, yaitu sebagai kepala negara dan membimbing ummat menuju ke jalan yang benar dan diridloi oleh Alloh sebagaimana yang sudah dituntunkan oleh rasululloh shollallohu alaihi wasallam